Bahagia Dengan Beramal Shaleh








Salah dan shaleh hanya beda dua huruf saja. Namun jika kita salah memilih, maka akibatnya sungguh fatal. Amal salah adalah pangkalnya kesengsaraan, sedangkan amal shaleh adalah pangkalnya kebahagiaan. Oleh karenanya, pastikan kita memilih untuk beramal shaleh.
Semua orang mencari kebahagiaan, namun banyak dari mereka salah jalan dalam upaya untuk mendapatkannya. Sebab mereka mencari kebahagiaan dan ketentraman kesana kemari dalam makanan, minuman, syahwat dan maksiat. Mereka hanya mendapatkan kebahagiaan sesaat dan semu, lalu mereka kembali kecewa karena kebahagiaan itu tak kunjung didapatkannya.
Sungguh, kebahagiaan dan ketentraman itu terletak pada kembalinya seorang hamba kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan mengazamkan diri untuk berkomitmen dengan perintah dan larangan-Nya.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya pasti kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.” ( surah an-Nahl, 16: 97 )
Allah ‘Azza wa Jalla juga berfirman, “Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit dan kami akan mengumpulkannya pada Hari Kiamat dalam keadaan buta.” ( surah Thaha, 20: 124 )
Di dalam tafsirnya Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Ia mendapatkan penghidupan yang sempit di dunia. Tidak memperoleh ketentraman dan kelapangan. Justru, dadanya sempit dan sulit karena kesesatannya, kendati penampilan luarnya terlihar bagus, mengenakan pakaian mewah, makan makanan enak dan tinggal di tempat tinggal yang megah.”
Raihlah kebahagiaan dengan ketaatan kepada Allah ‘Azza wa Jalla tanpa harus meninggalkan bagian dunia sama sekali. Pintarlah pintarlah dalam menyeimbangkan keduanya. Namun, jika kita meninggalkan ketaatan, sudah pasti kesengsaraan yang akan didapat. Barakallahu fiikum