Kehilangan Adalah Sebuah Ujian











Kehilangan selalu disebut sebagai 'musibah'. Kehilangan bisa seperti kehilangan harta benda, pekerjaan, teman bahkan orang yang kita cintai. Maka dengan berprasangka baik pada Allah, gantilah perkataan itu dengan kata manis seperti sebutan 'rahmat' atau teguran Allah yang unik untuk mengingatkan hambanya atas kesalahan atau maksiat.

Dengan sebuah kehilangan, dan diiringi dengan berprasangka baik oada Allah, semuanya itu akan berubah dengan menjadi sebuah 'keampunan'.

Kehilangan adalah sebuah oroses mendapatkan dan begitu pula sebaliknya.

Mendapatkan adalah sebagian dari kehilangan. Proses ini mengajarkan kita agar tidak tamak pada realiti dan menyadari hakikat diri sebagai manusia yang memiliki titik noktah pada suatu masa nanti.

"Aku takjub dengan perihal orang yang beriman, semuanya ada kebaikan, tidak ada suatu kebaikan pun kecuali ianya untuk orang yang beriman. Apabila diberikan sesuatu nikmat, dia akan bersyukur. Maka itu baik baginya, apabila diuji dengan suatu ujian, dia akan bersabar. Maka itu juga baik baginya." (HR. Imam Muslim)

Kehilangan adalah sebuah proses yang harus dilalui dalam kehidupan. Memang, sesungguhnya apa-apapun yang ada dalam kehidupan kita di dunia ini, tiada yang abadi.

Kehilangan adalah sebuah kenikmatan bagi hati yang menikmati dan mengikhlaskan. Kehilangan bukanlah saat mencari kambing hitam atas sesuatu kesalahan, tetapi inilah saat yang sangat berharga untuk memperkuatkan sangka baik terhadap Allah.

Kehilangan adalah salah satu jalan kehidupan. Kita takkan merasakan kehidupan tanpa merasa kehilangan.