Berdoa Ketika Menghadapi Ujian






Hidup manusia selalu berada dalam dua kutub yang berpasangan. Ada sedih dan ada gembira. Tidak ada manusia yang hidup dengan hanya mempunyai satu sisi, bahagia selamanya atau kecewa seumur hidup. Umumnya, manusia cenderung gembira bila mendapat kenikmatan dan berkeluh kesah (kecewa) bila mendapat musibah.

Pada hakikatnya, ujian adalah kewajiban Allah yang dibebankan kepada manusia sebagai momentum yang universal. Sebagai makhluk yang dibekali akal, manusia diharapkan mampu menyikapi ujian itu dengan jalan yang benar. Kesempitan dan kelapangan, kesehatan dan penyakit, kekayaan dan kemiskinan, kesehatan dan kemaksiatan, kehidupan dan kematian, itu semua adalah ujian. Allah sengaja membuat hidup manusia naik turun untuk mengetahui kualitas keimanan hambaNya.

Ada banyak cara untuk menyikapi ujian. Ada yang berputus asa, namun ada juga yang menghadapinya dengan sikap sabar. Rasulullah saw., mengajarkan umatnya untuk berdoa ketika menghadapi ujian hidup. Dengan doa tersebut, semoga Allah mengganti dengan yang lebih baik.

Dari Ummu Salamah ra., Rasulullah saw bersabda, "Jika seorang muslim tertimpa musibah lalu ia membaca apa yang diperintahkan oleh Allah,

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا

Segala sesuatu adalah milik Allah dan akan kembali pada-Nya. Ya Allah, berilah ganjaran terhadap musibah ang menimpaku dan berilah ganti dengan yang lebih baik. (HR. Muslim)