Balasan Setimpal



Suatu hari, seorang laki-laki yang menyatap ayam bakar bersama istrinya. Tiba-tiba datang seseorang mengetuk pintu sembari berkata, “minta pak seikhlasnya”. Sang tuan rumah itu membuka pintu sambil marah-marah. Dia menghardik dan mengusirnya dengan kasar. Pengemis pun berlalu dengan muram dan bersedih.

Setelah beberapa tahun berlalu, harta laki-laki itu ludes dan ia jatuh miskin dan menjadi orang yang terlantar. Lalu, ia memutuskan untuk mengembara. Dia hidup dengan mengandalkan belas kasihan dan pemberian orang lain.  Adapun istrinya rela ditalaknya sebelum ia mengembara, dan menikah dengan laki-laki di negeri lain.

Suatu hari, ketika istrinya sedang makan roti dan ayam bakar bersama suami barunya, seorang pengemis mengetuk pintu, dan berkata, “minta seikhlasnya pak,” suaminya berkata kepada istrinya, “berikan dua roti dan ayam ini padanya,”

Istrinya pun membawkan apa yang di pinta sang suami dan memberikannya pada pengemis itu. Ketika kembali ke ruang makan istrinya menagis, suaminya pun bertanya akan perihal yang terjadi. Sang istri mengatakan bahwa pengemis itu tidak lain adalah suaminya yang dulu, dan ia juga menceritakan peristiwa beberapa tahun yang lalu, yaitu ketika suaminya (yang dulu) menghardik dan mengusir seorang pengemis dengan kasar.

Suami barunya pun berkata, “ketahuilah, pengemis yang kamu sebutkan tadi adalah diriku sendiri.”